Perangkat Pembelajaran Seni Rupa Kelas 6 Tahun 2025-2026 Deep Learning
Operatorsekolah.id – Perangkat Pembelajaran Seni Rupa Kelas 6 Tahun 2025-2026 Deep Learning Dalam dunia pendidikan, terutama dalam mata pelajaran seni rupa, perangkat pembelajaran menjadi kunci utama dalam menyusun kurikulum yang efektif dan menyeluruh. Pada tahun ajaran 2025-2026, perubahan pendekatan dalam pembelajaran seni rupa, seperti penerapan deep learning, diharapkan dapat membawa dampak signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas 6. Metode deep learning menekankan pada pengembangan pemahaman yang lebih mendalam dan kreatif, serta penerapan keterampilan yang lebih tinggi dalam konteks seni rupa. Agar pembelajaran ini berjalan dengan optimal, berbagai perangkat pendukung seperti analisis waktu, Agenda Tahunan Pembelajaran (ATP), Capaian Pembelajaran (CP), dan berbagai format penilaian sangat dibutuhkan untuk mengarahkan dan memandu proses pembelajaran.

Artikel ini akan membahas secara rinci perangkat pembelajaran seni rupa untuk kelas 6 tahun 2025-2026 dengan pendekatan deep learning. Kami akan membahas komponen penting seperti analisis waktu, ATP, CP, format penilaian, serta dokumen-dokumen penting lainnya seperti jurnal harian, KKTP, LKDP, modul ajar, promes, prota, dan soal latihan. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap perangkat pembelajaran ini, diharapkan guru dapat merancang kegiatan belajar yang lebih bermakna, memotivasi siswa untuk berkreasi, dan mengembangkan keterampilan seni rupa mereka secara maksimal.
Analisis Waktu dalam Pembelajaran Seni Rupa Kelas 6
Salah satu elemen terpenting dalam merancang perangkat pembelajaran adalah pengelolaan waktu. Pada tahun ajaran 2025-2026, alokasi waktu untuk pembelajaran seni rupa harus direncanakan dengan seksama agar proses pembelajaran berjalan efektif dan menyeluruh. Pembelajaran seni rupa kelas 6 tidak hanya melibatkan teori, tetapi juga kegiatan praktik yang memerlukan perhatian lebih pada waktu yang dialokasikan. Dalam konteks deep learning, siswa dituntut untuk mengeksplorasi, berkreasi, dan memahami seni rupa secara lebih mendalam, yang tentunya membutuhkan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Analisis waktu harus mencakup pembagian durasi antara pengenalan materi, praktik membuat karya seni, serta sesi evaluasi. Pembelajaran seni rupa di kelas 6 harus memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk berinteraksi dengan berbagai media seni, mulai dari menggambar, mewarnai, hingga menciptakan karya seni tiga dimensi. Di sisi lain, waktu yang tersedia untuk evaluasi dan refleksi juga harus diperhatikan, karena dengan deep learning, siswa tidak hanya dinilai berdasarkan hasil karya mereka, tetapi juga proses kreatif yang telah mereka jalani.
Agenda Tahunan Pembelajaran (ATP) Seni Rupa Kelas 6
Agenda Tahunan Pembelajaran (ATP) adalah salah satu komponen utama dalam perangkat pembelajaran yang memetakan seluruh kegiatan pembelajaran untuk satu tahun ajaran. Dalam konteks seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026, ATP perlu dirancang dengan cermat agar setiap kompetensi dasar dapat tercapai dengan optimal. ATP yang baik harus menggabungkan pembelajaran teori dan praktik, serta memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan seni mereka.
Komponen dalam ATP seni rupa kelas 6 harus mencakup tema-tema pembelajaran yang beragam dan menarik, seperti pengenalan karya seni tradisional dan modern, eksplorasi teknik menggambar dan mewarnai, serta pemahaman tentang elemen-elemen seni rupa seperti garis, warna, bentuk, dan tekstur. Deep learning akan mengubah cara pembelajaran ini dilakukan dengan menekankan eksplorasi dan analisis terhadap karya seni serta pemahaman yang mendalam terhadap berbagai konsep seni. Dalam ATP, perlu diatur dengan jelas tujuan yang ingin dicapai dalam setiap tema dan kompetensi yang ingin dikuasai oleh siswa.
Capaian Pembelajaran (CP) Seni Rupa Kelas 6
Capaian Pembelajaran (CP) adalah indikator utama yang digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi siswa dalam pembelajaran seni rupa. CP untuk seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026 harus mencakup berbagai aspek, termasuk kemampuan teknis dalam membuat karya seni serta pemahaman konsep-konsep seni yang lebih dalam. Dalam kerangka deep learning, CP bukan hanya berfokus pada kemampuan teknis, tetapi juga pada kemampuan siswa untuk menganalisis dan mengaplikasikan elemen-elemen seni dalam karya mereka.
Salah satu CP yang penting dalam pembelajaran seni rupa adalah kemampuan siswa untuk memahami dan menciptakan karya seni dengan berbagai media, baik itu gambar, lukisan, kolase, maupun karya seni tiga dimensi. Selain itu, siswa juga harus dapat mendiskusikan karya seni mereka, menjelaskan proses kreatif yang mereka jalani, dan mengevaluasi hasil karya mereka secara kritis. Capaian ini mencerminkan aspek-aspek penting dalam pembelajaran seni rupa yang berbasis deep learning, yaitu keterampilan teknis dan kreativitas yang ditunjang dengan pemahaman konsep yang mendalam.
Format Penilaian dalam Pembelajaran Seni Rupa
Penilaian dalam pembelajaran seni rupa memiliki peran penting dalam mengukur sejauh mana kompetensi siswa telah tercapai. Format penilaian untuk seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026 perlu dirancang dengan mempertimbangkan aspek-aspek praktis dan teori dalam seni rupa. Penilaian dapat dilakukan secara formatif, sumatif, serta melalui berbagai instrumen penilaian, seperti penilaian portofolio, penilaian kinerja, dan tes tertulis.
Dalam konteks deep learning, penilaian tidak hanya dilihat dari hasil akhir karya seni, tetapi juga dari proses kreatif yang dijalani siswa. Penilaian proses ini memungkinkan siswa untuk mendapatkan umpan balik yang konstruktif selama proses pembelajaran. Penilaian kinerja, seperti observasi guru terhadap keterlibatan siswa dalam kegiatan seni, sangat penting untuk melihat perkembangan kreatif dan teknis siswa secara menyeluruh.
Jurnal Harian sebagai Alat Refleksi dalam Pembelajaran Seni Rupa
Jurnal harian adalah alat penting dalam pembelajaran seni rupa yang memungkinkan siswa untuk mencatat refleksi diri mereka terhadap proses kreatif yang mereka jalani. Dalam konteks deep learning, jurnal harian tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk mencatat kegiatan harian, tetapi juga sebagai sarana untuk menganalisis pemahaman siswa terhadap seni dan proses pembuatan karya seni mereka.
Melalui jurnal harian, siswa dapat mendokumentasikan perasaan, pemikiran, dan ide-ide yang muncul selama mereka belajar seni rupa. Jurnal ini memberikan ruang bagi siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam menciptakan karya seni, serta memberikan umpan balik yang berharga bagi guru untuk memahami perkembangan kreativitas siswa. Selain itu, jurnal harian juga dapat menjadi sarana evaluasi bagi siswa dalam menilai kemajuan mereka sendiri.
KKTP (Kegiatan Kolektif Tematik Proyek) dalam Pembelajaran Seni Rupa
Kegiatan Kolektif Tematik Proyek (KKTP) adalah pendekatan yang melibatkan siswa dalam proyek seni yang dilakukan secara kolaboratif. Dalam KKTP, siswa bekerja dalam kelompok untuk menciptakan karya seni yang lebih besar atau lebih kompleks, dengan fokus pada tema-tema tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. KKTP sangat cocok diterapkan dalam konteks deep learning, karena memberikan kesempatan bagi siswa untuk berpikir kreatif, bekerja sama, dan menggabungkan berbagai keterampilan dalam proses pembuatan karya seni.
Proyek kolektif seperti ini memungkinkan siswa untuk berbagi ide, mengeksplorasi teknik baru, dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Dengan cara ini, mereka tidak hanya belajar seni secara teknis, tetapi juga belajar tentang kolaborasi dan penerapan konsep-konsep seni dalam konteks sosial dan budaya. KKTP juga menjadi salah satu cara untuk mengevaluasi keterampilan kerja sama dan kreativitas siswa dalam menghasilkan karya seni.
LKDP (Lembar Kegiatan Dalam Pembelajaran)
Lembar Kegiatan Dalam Pembelajaran (LKDP) merupakan alat yang digunakan untuk mendokumentasikan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam konteks seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026, LKDP akan berfungsi untuk merinci setiap tahapan dalam proses penciptaan karya seni, mulai dari ide awal hingga karya final. Dengan menggunakan LKDP, siswa dapat melihat perkembangan mereka dalam menguasai keterampilan seni, serta menyadari setiap tahap dalam penciptaan karya seni yang telah mereka jalani.
LKDP menjadi sarana yang sangat efektif untuk memberikan umpan balik yang konstruktif bagi siswa, karena guru dapat melihat secara rinci bagaimana siswa menyelesaikan tugas seni mereka dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Selain itu, LKDP juga memungkinkan guru untuk menilai kemampuan siswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan karya seni mereka, yang merupakan elemen penting dalam deep learning. Dengan kata lain, LKDP tidak hanya berfungsi sebagai alat penilaian, tetapi juga sebagai instrumen untuk mendorong siswa dalam berproses dan berefleksi secara mendalam.
Modul Ajar Seni Rupa Kelas 6 Tahun 2025-2026
Modul ajar adalah dokumen yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa secara terstruktur dan sistematis. Modul ajar untuk seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026 harus mencakup berbagai aspek pembelajaran, mulai dari teori dasar seni rupa hingga kegiatan praktikum yang melibatkan pengaplikasian teori tersebut. Dalam modul ajar ini, penting untuk memberikan penekanan pada penerapan deep learning, dengan memberikan tugas-tugas yang menantang siswa untuk menggali pemahaman mereka lebih dalam tentang seni rupa.
Modul ajar juga harus dirancang agar fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa yang beragam. Dengan menggunakan modul ajar, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif, di mana siswa tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga terlibat aktif dalam penciptaan karya seni mereka. Salah satu cara untuk mendukung deep learning adalah dengan memberikan berbagai proyek seni yang mengharuskan siswa untuk berpikir kritis, melakukan eksplorasi, serta mengintegrasikan berbagai elemen seni yang telah mereka pelajari.
Promes (Program Semester)
Promes atau Program Semester adalah dokumen yang mengatur pembelajaran untuk satu semester penuh. Dalam konteks seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026, promes harus mencakup rencana pembelajaran untuk setiap pertemuan dalam satu semester, termasuk topik yang akan dibahas, tujuan pembelajaran, serta kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa. Promes menjadi panduan bagi guru dalam merancang kegiatan pembelajaran yang terstruktur, serta memastikan bahwa semua kompetensi yang diharapkan dapat tercapai dalam waktu yang telah ditentukan.
Salah satu fokus dalam promes adalah menciptakan keseimbangan antara teori dan praktik, serta memberikan ruang yang cukup bagi siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka. Deep learning mengharuskan siswa untuk tidak hanya menguasai teori seni rupa, tetapi juga untuk mempraktikkan keterampilan tersebut dalam pembuatan karya seni. Oleh karena itu, dalam promes, harus ada penekanan pada kegiatan yang mengajak siswa untuk berpikir lebih dalam dan merenungkan makna dari setiap karya seni yang mereka buat.
Prota (Program Tahunan)
Program Tahunan (Prota) adalah rencana pembelajaran untuk satu tahun ajaran yang mengatur secara keseluruhan pembelajaran yang akan dilakukan di setiap semester. Dalam konteks seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026, prota harus mencakup semua topik besar yang akan dipelajari sepanjang tahun, mulai dari teknik dasar seni rupa hingga konsep-konsep seni yang lebih kompleks. Prota ini berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang apa yang akan dipelajari siswa dan bagaimana setiap topik terkait satu sama lain.
Prota perlu disusun dengan mempertimbangkan waktu yang tersedia, kompetensi yang ingin dicapai, serta cara terbaik untuk mengajarkan materi seni rupa kepada siswa. Dengan pendekatan deep learning, prota harus memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap seni rupa dan mengaplikasikan keterampilan mereka dalam karya seni yang lebih kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk mengatur prota secara sistematis, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai media seni, dan menyusun topik pembelajaran yang menantang dan memotivasi siswa untuk berpikir kritis.
Soal Latihan sebagai Evaluasi Pembelajaran
Soal latihan merupakan salah satu alat evaluasi penting dalam pembelajaran seni rupa. Soal latihan untuk seni rupa kelas 6 tahun 2025-2026 harus dirancang sedemikian rupa untuk menilai berbagai aspek keterampilan siswa, mulai dari keterampilan teknis dalam menggambar dan mewarnai, hingga pemahaman mereka terhadap konsep-konsep seni rupa. Dalam konteks deep learning, soal latihan juga harus menantang siswa untuk berpikir secara kritis dan kreatif, serta mendorong mereka untuk menganalisis karya seni secara mendalam.
Selain soal latihan yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan teknis, penting juga untuk menyertakan soal latihan yang mengajak siswa untuk merefleksikan karya seni mereka dan mengaitkan pengalaman pribadi dengan seni. Hal ini tidak hanya membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkaya pemahaman mereka terhadap makna dan nilai seni dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan soal latihan yang tepat, siswa dapat didorong untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan seni mereka dalam berbagai konteks yang lebih luas.
File Perangkat Analisa Alokasi Waktu ( Download )
File Perangkat Atp ( Download )
File Perangkat Cp ( Download )
File Perangkat Format Penilaian ( Download )
File Perangkat Jurnal Harian ( Download )
File Perangkat Kktp ( Download )
File Perangkat Lkdp ( Download )
File Perangkat Modul Ajar ( Download )
File Perangkat Promes ( Download )
File Perangkat Prota ( Download )
File Perangkat Soal Latihan ( Download )
Kesimpulan
Perangkat pembelajaran seni rupa untuk kelas 6 tahun 2025-2026 yang didesain dengan pendekatan deep learning memberikan kesempatan bagi siswa untuk tidak hanya menguasai keterampilan teknis seni, tetapi juga memahami konsep-konsep seni secara lebih mendalam. Dengan adanya perangkat pendukung seperti analisis waktu, ATP, CP, format penilaian, jurnal harian, KKTP, LKDP, modul ajar, promes, prota, dan soal latihan, guru dapat merancang pembelajaran yang efektif dan bermakna. Deep learning menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses kreatif, berpikir kritis, dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam karya seni yang memiliki nilai estetika dan makna yang lebih dalam.
Dengan merancang perangkat pembelajaran yang terstruktur dan berfokus pada proses serta hasil, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan seni rupa mereka secara holistik, serta mampu menciptakan karya seni yang tidak hanya teknis, tetapi juga penuh makna dan refleksi pribadi. Pembelajaran seni rupa yang berbasis deep learning ini, jika diimplementasikan dengan baik, dapat membawa siswa pada pemahaman seni yang lebih mendalam dan kreatif, serta meningkatkan kualitas pembelajaran seni rupa di tingkat sekolah dasar.